27 +++++

2336 Words

Malam itu, setelah pembicaraan tegang dengan Anjani, Arjuna kembali masuk ke kamar. Bianca masih terbaring, namun matanya ternyata belum sepenuhnya terpejam. Ia menoleh begitu merasakan kehadiran Arjuna di sisinya. "Mas … kamu belum tidur?" suara Bianca lirih. Arjuna tersenyum kecil, lalu duduk di tepi ranjang. Tangannya mengusap lembut pipi Bianca. "Aku nggak bisa tidur sebelum pastikan kamu baik -baik saja." Bianca menggenggam jemarinya erat. Ada rasa takut yang belum hilang, tapi tatapan penuh keyakinan Arjuna menenangkan hatinya. "Aku hanya … takut semuanya makin kacau," ucapnya lirih. Arjuna menunduk, mencium kening Bianca lama -lama. "Selama aku ada, kamu nggak usah takut. Aku janji, Sayang." Hening sejenak. Bianca menatap mata Arjuna yang penuh dengan emosi. Ada cinta, ada amar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD