Gerald pergi ke sisi Grizelle dengan tatapan mata yang tak lepas dari Griffin. "Kenapa dia ada di sini?" tanya Gerald sambil melirik penuh rasa muak terhadap Griffin. "Dia ayahnya. Dia berhak untuk bertemu dengan anaknya, kak," ujar Grizelle. Gerald menyunggingkan bibirnya. "Hanya karena itu saja??" Grizelle mengangguk lemah. "Iya, Kak. Bagaimana pun juga, dia masih memiliki hak, untuk hanya sekedar bertemu anaknya saja. Tidak lebih," ungkap Grizelle, yang seolah tahu kekhwatiran sang kakak, tentang adiknya itu, yang mungkin saja kembali jatuh ke dalam pelukan Griffin. Griffin tak ikut menatap Gerald. Ia hanya sibuk membelai pipi putrinya yang kemerahan. Ia tidak ingin kehilangan momen ini. Setelah ia yang sudah melewati momen kelahiran anak pertamanya dulu. "Apa kamu tidak akan perg