Dos

1058 Words
Jangan lupa kasih bintang dan Follow akun penulis Oldhaayunie(Martina) Happy Reading, "Setiap  ada kata rencana ,pasti tak berjalan dengan mulus, seperti ekspetasi ku.Bagaimana bisa aku menghadapi batu besar dengan tubuh kecil nan rapuh seperti ku?.Hingga disatu titik aku mulai lelah dengan menyalahkan takdir dan pencipta . Ya ,kalian benar .Aku hanyalah gadis rapuh nan lemah , namun yang harus kalian ketahui selama tujuh belas tahun aku hidup selalu  diterpa masalah yang menghadang jalan ku. Kali ini aku menyerah ,aku menyerah ,dengarlah pencipta !.    ''  Itulah manusia yang selalu lemah menghadapi masalah ,hingga  menyalahkan takdir dan pencipta .'' Mikha Rutcher Flashback : Cambridge- USA,       Mikha Rutchers, setiap hari ia harus  berjalan kaki menuju kampus nya. Menghirup udara pagi yang sangat  segar tanpa polusi, ditambah sunyinya jalanan yang terhindar dari manusia  membuatnya tersenyum kecil, ia sangat menyukai kesunyian. " Selagi memiliki anggota tubuh yang lengkap,maka gunakan lah !. Ucapin syukur dan tersenyum, maka hari-harimu akan berjalan mulus". Hingga- Bruk.... " AWW!"  dan "SHIT!"  secara bersamaan, keduanya tampak menahan marah sambil menatap tajam satu sama lain dengan secara intim. " Aduh!, pinggang ku remuk ditimpa batu besar!" teriak Mikha "Kyaaa!, DASAR PRIA TUA BANGKA, MESUM!" entah kekuatan darimana, Mikha langsung mendorong tubuh besar yang menindihnya dan- " Fuck!" teriak pria itu menahan sakit pada benda pusaka miliknya. Mikha melotot tak percaya, " PRIA SETUA DIRIMU, TAK TAHU SOPAN SANTUN!." PLAK!. Suara tamparan yang sangat kencang bahkan telapak tangannya membekas di pipi pria itu. Semua orang tertegun, bahkan beberapa mengabadikan moment konyol tersebut. "Kau !,berani-beraninya menyentuh wajah ku dengan tangan kotor mu itu ! Jalang kecil ! " teriak Sean, murka dengan gadis lemah didepannya. " Barusan aku menyentuh mu dengan tangan ini dan parahnya aku baru ingat.Aku lupa mencuci tangan pada saat buang air besar,sorry." jawab  Mikha santai sambil menjinjit menyamai tinggi mereka. " Kotor-" " Hei pria tua, seharusnya kau malu dengan kelakuan buruk mu. Menyentuh payudara gadis dibawah umur adalah perbuatan dilarang !" Teriakan gadis itu mampu membuat semua orang terkejut, tanpa menunggu lama ia pergi meninggalkan kerumunan orang .Namun,langkahnya terhenti, " Tak perlu mencari perhatian ku ,karena aku tak menyukai jalang kecil dan  menjual mahal seperti dirimu." " Ah!, Shit!" teriak Pria itu lagi sambil menatap punggung gadis pembuat onar itu. Mikha terus melangkah namun ia merasa belum puas, " Aku tak mencari perhatian mu !.Dan satu lagi ,aku bukan jalang, Fuck  you! " sambil menunjuk jari tengahnya kearah pria itu. "Akhhhh,,,bitch !.Aku akan membalas perbuatan mu dan tak akan membiarkan kau hidup dengan tenang.Penderitaan sangat cocok untuk jalang kumuh seperti mu! ."teriak pria itu sambil memegang aset berharga nya. Mikha mendengar teriakan pria itu.Tapi  ia hiraukan, berjalan melewati kerumunan padat itu dengan santai, sesekali ia terhera- heran " Kenapa bisa para manusia berkumpul?, padahal tadi sangat sepi. Tapi aku bahagia, bisa mengucapkan kata kasar pada pria itu.Ibu dele maafkan putri mu , mulai mengucapkan kata kasar" ucap Mikha sambil  berlari tergesa-gesa menuju kampus.                                                                                                    ***        Universitas Harvard, Pukul sembilan pagi . Mikha tampak sibuk menatap bukunya sambil memutarkan pena yang ada ditangan kanannya. Hingga pikirannya berkelana kejadian tadi pagi. "God, lindungi aku dan maafkan perbuatanku tadi pagi. Dan bantu aku, agar pria itu tak macam-macam dengan ku. Amen". " Mikha !" teriak dosen tepat di wajahnya. " AW!,PRIA-" , salah satu teman bangku sekaligus sahabat nya menutup mulutnya dengan cepat. " Mikha Rutchers, apa yang kau pikirkan ?" tanya dosen itu membuat Mikha mencari alasan tepat. " Maaf, miss Anna . Saya sedang tak enak badan."  jawab Mikha dengan muka memelas. Dan untungnya dosen itu percaya dengannya.Jawabanya hanya satu kalimat , Ia salah satu mahasiswa terpintar dan tekun. Miss Anna kembali menerangkan penjelasan teori .Sedangkan Carly tampak mengintrograsi sahabatnya .Dengan mata biru nan tajam menatap Mikha yang tampak kesal," siapa pria yang kau maksud?" bisik Carly . " Tidak ada, hanya tadi aku berpapasan dengan sebuah kotoran besar" jawab Mikha dengan pasti dan fokus mendengarkan Miss Anna di depan. "Kotoran?, WHO IS HE?"  dengan nada penekanan membuat Mikha menghela napas. " Setelah ini, mari kita rayakan keberanianku,dan nanti ku beri tahu!" Titah Mikha dengan nada penekanan di kalimat terakhir. Tak apa jika tak  memiliki materi ,tapi jaga lah harga diri dan martabat mu ! Cafe ed jad fico ro-USA wajah pria itu di tekut membuat sang adik tersenyum. "Ada apa dengan diri mu kak ?" tanya Mariana sesekali ia menyumpalkan omelet pada mulutnya. "pagi pagi aku sudah di buat jengkel,seharusnya aku tak datang kesini.Hari ini  sangat sial  ! " jawab Sean sambil menggertakan giginya . "Really ?" tanya Mariana yang terus memasukkan omelet ke dalam mulutnya. "aku tak ingin membahas nya,moodku  sedang kacau !" jawab pria itu dengan ketus ,namun tangan-nya mengambil secangkir kopi dan menyeruputnya. Setelah pulang dari cafe, pria itu memakai tuxedo sambil duduk bersilang kaki,kali ini ia memakai salah satu koleksi mobil mewah miliknya ,Sweptail Rolls Royce bewarna hitam. Ia menatap telapak tangan kiri-nya seketika ia tersenyum sinis ," Payudara Gadis kumuh yang tak sengaja aku sentuh .Sungguh sangat menggelikan." Seketika ia terdiam beberapa detik dan tersenyum, " Tapi aku menginginkannya,setidaknya dengan uang gadis kumuh itu akan menjadi bersih dan menawan." dengan sangat frustasi ia mulai melampiaskan amarahnya dengan meminum wine yang selalu tersedia di samping kanan-nya. " Aku menginginkan-nya,sangat.Sabarlah adik kecil kau akan mendapatkannya ." bisiknya lagi sambil mengelus tumpukkan yang mulai meninggih diantara kedua pahanya itu.  "Shit !, Kau tak bisa diajak kompromi, saat ini aku harus melakukan meeting penting dan sekarang aku harus menahan penyiksaan ini. Gadis itu harus diberi pelajaran !". teriaknya dengan sangat frustasi.Sedangkan para anak buahnya didepan hanya bisa mendengar dan sibuk menatap jalanan. ***Dilain tempat, seorang wanita tengah menunggu boss-nya sendiri yang tak lain Sean Rios. Dengan malas ia terus menyenderkan tubuhnya pada kursi kebesaran milik partner-nya. kaki-nya terbuka lebar menghadap pintu dengan keadaan telanjang . " Ahhh, sudahlah. " ucapnya seperti frustasi,dengan lihai ia mengambil pena yang tergelatak rapi didepan meja dan memasukinya begitu saja pada lubang kecil miliknya.teriakan terdengar memenuhi ruangan kosong nan mewah itu . " Sean, aku menginginkan mu untuk masuk kedalam milik ku." racaunya lagi  dan dalam hitungan beberapa menit ia terkulas lemah.Mata-nya menatap prihati pada pena patah nan penuh berlendir itu." Pena kecil yang malang,maafkan aku. Aku tak bisa mengontrolnya apapun akan aku masukkan."  ucapnya pelan sedikit mendesah, dengan cepat ia memakai pakaiannya ." Baiklah, waktunya mendapatkan batang besar, Sean Rios,aku datang." ucapnya lagi dengan seidkit berteriak . ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD