Rexanda sudah bisa kembali berjalan dengan normal, meski belum bisa terlalu cepat atau pun terlalu lama. Namun, ia ingin sekali mengajak istri manisnya ke pusat perbelanjaan seperti pasangan lain pada umumnya. “Kalau sudah terasa lelah, jangan dipaksa, Mas. Kamu harus segera istirahat,” ingat Lyra meremas lembut jemari suaminya. Sejak tadi ia berkali-kali mengulum senyum karena bahagia. Seumur hidup, baru kali ini berbelanja di shopping centre dengan kekasih hati, dan dibelikan berbagai barang mahal. Rex mengangguk, “Di setiap toko yang kita masuki ada kursi untuk beristirahat. Aku baik-baik saja, kok. Sudah beli ponsel baru, baju baru, tas baru, sepatu baru, apa lagi yang belum?” Lyra mengendikkan bahu, “Aku tidak tahu. Rasanya sudah cukup?” “Make up, ya?” senyum Rex, kemudian berbi