19

1080 Words

Tesa langsung menutup pintu kamar itu. Dadanya bergemuruh dan jantungnya berdetak cepat. Tesa begitu kaget melihat Richi yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Tok ... Tok ... Tok ... "Tesa ..." panggil Richi lembut sambil mengetuk pintu kamar Tesa. "Aku baru selesai mandi, Mas," jawab Tesa denagn bingung. Ia segera menuju lemari pakaian untuk mengambil daster atau apalah untuk dipakai. Richi mencoba mmebuka daun pintu kamar itu dan ternyata terbuka. Tesa yang baru saja membuka pintu lemarin pun kembali terkejut. Kenapa ia lupa mengunci kamar itu. "Kenapa kamu menghindar, Tesa? Bukankah kita pernah melakukannya juga," bisik Richi yang sedang merayu Tesa. "Itu dulu dan itu sebuah kesalahan, Mas. Aku bertahan dengan kamu, tetapi kamu tetpa saja memprioritaskan alaamarhum istrimu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD