Keduanya hanya bisa menatap dan saling berpelukan. Bibir keduanya saling menempel dan menikmati pergerakan kulit satu dengan yang lain. Gesekan kulit mereka begitu lembut dan kenyal. Tubuh mereka saling menempel dan tak ada lagi pakaian yang menghalangi. Mathew semakin menurunkan tubuhnya hingga benar -benar tidak ada lagi celah udara diantara mereka. Mereka bingung dan masih malu -malu. Entah bagaimana harus memulainya. Mathew melepaskan bibr tipis Anin yang mulai terlihat bengkak karena gairahnya yang terus memuncak. d**a Anin itu seperti terlihat besar sebelah karena remasan yang tak adil pada keduanya. Kedua manik amata mereka saling menatap dan berharap ada yang meminta lebih dulu. Anin hanay menunggu. Bagian bawahnya sudah basah dan licin tentunya. Tangan Mathew sempat beberapa