Kane jadi kerap menghindar. Pun menjadi lebih pendiam. Ia hanya mengunjungi Rina saat Hendi atau Aris juga berada di sana. Sementara jika Amy atau Oki yang kebagian menemani sang bibik, Kane enggan, memilih untuk menenggelamkan diri di tengah to do list-nya yang seolah tak pernah usai. “Kane jadi lebih diam ya, Na?” tanya Hendi pada Rina. Sang suami tengah mengupasi buah pear sebagai camilan sang istri. Esok pagi, operasi Rina akan dilaksanakan. Rina tak menanggapi, justru menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Jelas sekali pikirannya tengah gelisah. “Kenapa, Na?” tanya Hendi lagi. “Kayaknya Kane ngindarin aku, Mas.” “Ngindarin kamu?” “Iya. Dia cuma ke sini kalau pas ada kamu atau Aris. Selebihnya ngga. Aku pernah ngetes, kepingin nasi tim yang di sebelah rumah sakit.

