Mendengar suara familiar yang memanggil namanya itu membuat Julian segera mengangkat kepala dan menatap seseorang yang kini berdiri di hadapannya.
"Lia ...." Julian nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini. Ternyata ia benar-benar melihat Maulia keluar dari swalayan tadi.
Julian pun maju beberapa langkah dan langsung berhambur memeluk Maulia yang selama berbulan-bulan ini membuatnya tersiksa karena menahan rindu. Saking bahagianya tanpa sadar bulir-bulir bening jatuh menetes dari sudut mata Julian.
"Mas, kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Maulia yang tidak bisa membalas pelukan Julian karena kedua tangannya menjinjing kantong belanjaan.
Julian mengurai kedua tangannya yang tadi melingkar memeluk tubuh Maulia. Lalu ia menangkup wajah wanita itu. Kedua matanya memerah dan m
