Rumah Masa Lalu

1766 Words

Dua hari kemudian, Maulia dan Alden akhirnya tiba di Bandara Soekarno–Hatta. Kedatangan mereka disambut oleh Julian yang sejak dua jam lalu tiba dan menunggu di bandara. Pria itu tampak datang seorang diri tanpa mengajak sopir. Senyum Julian merekah sempurna ketika melihat Maulia berjalan santai ke arahnya, sementara Alden berlari menuju tempatnya berdiri. Saat Alden hampir sampai lebih dulu, Julian berjongkok sembari merentangkan kedua tangan hingga anak laki-laki itu masuk dalam pelukan. "Papa!" Alden memeluk erat-erat tubuh sang ayah. Dua Minggu sudah mereka tak bertemu, membuatnya menahan rindu. "Al, gimana perjalanannya? Kamu pasti capek ya?" tanya Julian yang kemudian mendaratkan kecupan di pucuk kepala sang putra. Alden pun melepaskan pelukannya, lalu ia menggelengkan kepala d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD