Rafa menghentikan langkahnya tepat di depan pintu ruang kerja Hera. Melihat pintunya sedikit terbuka di jam yang tidak biasa, ia lantas membuka dengan perlahan. “Hera?” Saat melihat Hera masih duduk di kursi kerjanya, Rafa pun membuka pintu semakin lebar. “Tumben? Ini sudah setengah delapan dan kamu masih di sini?” “Ah, iya.” Hera tersenyum kecil dan melihat pada sudut layar komputernya. Rafa benar, hari sudah cukup larut dan hal itu sesuai dengan rencananya. “Mas Rafa sendiri juga belum pulang.” “Kadang, aku bisa sampai jam 11 di sini.” Rafa menghampiri Hera dengan perlahan. “Tapi, kamu? Kenapa jam segini masih di kantor?” “Ini juga mau pulang, Mas.” Hera segera mematikan semua perangkat komputernya. Ia mengambil tas di dalam laci meja, kemudian berdiri sembari menyambar ponsel di mej

