BTL~80

1342 Words

“Kenapa nggak langsung ke kamar aja, Mas?” Hera terburu menemui Rafa yang datang ke rumah sakit. Mereka berada di lantai tempat Agnes dirawat, tetapi Rafa meminta Hera keluar dan menunggunya di tempat yang agak sepi. “Apa mas Al buat masalah?” Rafa menggeleng. “Dandi.” “Dandi?” Hera bingung, apa lagi yang diperbuat pria itu sekarang. “Apa lagi sekarang?” “Investor terbesar kita, berencana menarik investasinya.” Hera limbung. Saat hendak memegang dinding sebagai tumpuan, Rafa segera menahannya. Apa yang pernah diucapkan Hera kala itu, akhirnya terjadi juga. Mereka memang bisa mencegah Dandi menguasai kepemilikan saham, tetapi mereka lupa, ada pihak investor yang juga berperan penting dalam beroperasinya sebuah perusahaan. “Kita terlalu fokus sama mas Al, sampai lupa dengan yang satu i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD