BTL~87

1520 Words

“Wii!” Rumi terkesima melihat taman di depan rumah barunya. Sudah ada beberapa pot yang tersusun rapi dan berbunga, juga tanaman hias yang berjejer di balik pagar. “Mas Dandi yang beli ini semua?” tunjuk Rumi setelah keluar dari mobil. “Bibik yang beli.” Dandi berjalan menuju pagar dan menutupnya terlebih dahulu. “Aku mana ngerti yang begitu-begitu.” Tiba-tiba saja, Rumi menjadi kesal. “Iya, maksudku ... ck! ya, gitulah, pokoknya.” “Ayo, lihat kamar kita dulu.” Dandi segera meraih tangan Rumi, setelah mengunci pagarnya. Ia mengajak Rumi masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar mereka. “Dari kemarin kamu cuma lihat dari video, sekarang bisa lihat langsung.” Selama ini, Rumi memang hanya melihat rumah tersebut melalui video yang dikirimkan Dandi. Ia enggan keluar dan berinteraksi d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD