Pagi Yang Sial

1635 Words

Neeta menarik kedua sudut bibirnya ke atas saat berpapasan dengan Jihan di koridor kantor. Tidak ada balasan apa pun dari Jihan saat Neeta menyapa dengan senyuman. Wanita berambut ikal itu hanya menatap lurus ke depan dengan wajah datar. Meski mereka berdua sudah sepakat untuk berbaikan. Namun Jihan sama sekali tak mau berhubungan baik dengan Neeta. Dalam hatinya masih tertanam, jika semua yang terjadi kemarin adalah murni karena salah Neeta. Terlebih ada beberapa orang bermulut kompor yang membuat Jihan merasa benar dengan pemikirannya. Maka dari itu dia sama sekali tak mau membalas senyuman Neeta. Apalagi sampai bertegur sapa. Neeta tak mau ambil pusing. Tak mengapa jika Jihan mengabaikan dirinya, sama sekali tidak ada ruginya untuk Neeta sedikit pun. Neeta memilih untuk kembali melan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD