82

1004 Words

Clara menatap kotak cincin yang terbuka di hadapannya, dia menelan saliva, rasa-rasanya ingin tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan nyeleneh pacarnya itu, kok bisa dia melamar seorang perempuan dengan kotak cincin kosong? Benar-benar tidak masuk akal! Sangat ceroboh! Clara menaruh cincin yang dia lepaskan di jarinya ke dalam kotak cincin yang ada di hadapannya sekarang, yang masih di pegang erat oleh Rio. “Cincinnya tidak ada, jadi Clara taruh cincin ini, di sini ya,” ucap Clara sambil meletakkannya dengan hati-hati. “A-apa? Cincinnya tidak ada?” ulang Rio sambil melihat ke dalam kotak cincin yang ada ditangannya sendiri. Benar saja, tidak ada cincin yang baru dia beli kemarin di dalam kotak tersebut. “Kok bisa tidak ada? Ke mana?” tanya Rio pada dirinya sendiri. Rio hendak ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD