MARAH

1022 Words

Bian masuk ke dalam kamar dengan penuh amarah saat mendengar apa yang diucapkan oleh Alea. Lelaki itu sungguh tidak menyangka jika Alea sudah melayangkan gugatan cerai ke pengadilan. Bian pikir, selama ini Alea hanya menggertaknya saja. Tetapi, ternyata perempuan itu benar-benar serius ingin berpisah dengannya. Bian merasa heran. Bukankah wanita itu sangat mencintainya? Kenapa dia bersikeras ingin berpisah dengannya? "Tidak akan ada perceraian, Alea. Sampai kapan pun, aku tidak akan menceraikanmu!" Bian menatap Alea dengan penuh amarah. Bisa-bisanya perempuan yang masih sah menjadi istri pertamanya itu mengambil keputusan sendiri. Bian jelas tidak terima. Alea saat ini adalah bagian dari hidupnya. Dia tidak akan membiarkan wanita yang telah membersamainya selama dua tahun itu meninggal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD