CVC 2. Meet Mr. Cassanova°

1110 Words
Aaron, bujangan tampan dengan kekayaan melimpah dari jabatannya sebagai CEO Novantis Internasional, berkelakuan seperti CEO kebanyakan. Arogan, dominan, playboy, dan memegang reputasi terkenal sebagai seorang Cassanova. Tidak ada wanita yang akan menolak naik ke ranjang walau hanya setengah malam bersamanya. Namun penolakan Cassandra Eliana membuat reputasinya sebagai Cassanova goyah. Aaron tidak pernah gagal seumur hidupnya. Aaron bertekad menaklukkan wanita itu. Hingga suatu kejadian di malam yang panas penuh api gelora, kehadiran Cassandra Eliana mengubah pandangan Aaron terhadap wanita itu seutuhnya. Cassandra bukan wanita yang bisa dicampakkan setelah lewat tengah malam. Dia wanita yang akan membelit Aaron dalam jebakan kemunafikannya sendiri. Mampukah Aaron melepaskan diri dari jerat Cassandra? Atau haruskah ia melepas titel Cassanova-nya dan jatuh berlutut di hadapan wanita dengan sejuta wajah itu? Perhatian!! Cerita ini mengandung unsur medis, pengenalan obat-obatan, kosmetik, dan kimiawi. Namun jangan dijadikan acuan kesehatan dalam kehidupan nyata. Tetap gunakan saran dan pemeriksaan oleh tenaga medis yang kompeten. *** Perkenalkan, lelaki itu adalah Novan Aaron Sebastian, jejaka, 31 tahun. Chief Executive Officer atau CEO Novantis Indonesia, cabang dari Novantis International, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang farmakologi dari Swiss. Aaron memegang jabatan direktur utama di Novantis Indonesia. Ia memegang peranan sebagai pemimpin, komunikator, eksekutor, dan pengelola utama perusahaan tersebut. Aaron memiliki semua kriteria yang diperlukan untuk menjabat sebagai CEO. Selain lulusan universitas ternama di luar negeri dalam bidang Analis Kimia, Aaron juga memiliki gelar Master of Science di bidang Biokimia Terapan. Oke, ia punya otak yang mumpuni. Penampilannya juga tidak kalah mumpuni. Tampan. Tinggi semampai. Body atletis. Six–pack Abs, ebih keras dan berbentuk daripada roti sobek di pasaran. Kriteria apa lagi? Arogan? Tentu saja. Playboy? Pasti. Hebat di ranjang? Jangan ditanya, tetapi dirasakan. Aaron bisa membuat wanita mana pun tidak bisa berjalan keesokan harinya karena kaki mereka gemetaran. Ia adalah pria yang dengan mudah mendapatkan apa pun yang diinginkannya di dunia. Harta, kemewahan, publisitas, dan juga wanita. Setelah beberapa kali ehem-ehem berbicara dengan wanitanya di telepon, Aaron menutup gawai tersebut dan memutar kursinya menghadap meja. Aaron langsung memasang wajah serius dan menerima map berkas yang disodorkan asisten pribadinya. Ia membaca sekilas lalu membubuhkan tanda tangan. Seorang pria bersetelan hitam sudah siaga di depannya. Usia mereka sepantaran dan penampilan pun tak kalah menariknya. Pria itu adalah asisten pribadi, sekaligus teman akrabnya. Namanya Gabriel Noah. “Dewan direksi ingin kejelasan kau menangani isu permainan harga yang dilakukan para distributor terhadap obat-obatan generik. Mereka juga khawatir beredarnya obat palsu oleh ulah oknum dari dalam perusahaan,” ujar Gabriel. Aaron sudah memahami apa yang dikhawatirkan para investor perusahaannya. Ia merapikan kerahnya lalu berdiri dan beranjak. Gabriel mengambil map di meja, lalu berjalan mengiringi Aaron keluar dari ruang kerjanya. Pintu bertulisan CEO itu pun tertutup rapat di belakang mereka. Aaron dan Gabriel berjalan menyusuri koridor menuju ruang rapat di lantai yang sama.Meja bersusun membentuk tribun, dipenuhi anggota dewan direksi, sementara Aaron berdiri di podium yang berhadapan dengan mereka untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya selama kurun waktu tertentu serta menjawab pertanyaan dewan direksi, agar mereka tetap mempercayainya sebagai CEO dan tidak menarik investasi dari perusahaannya. “Novantis telah beroperasi hampir 200 tahun dalam penanganan obat-obatan berbagai penyakit, keuntungan perusahaan terus meningkat karena kepercayaan publik pada produk Novantis tetap terjaga. "Masalah yang timbul pada tingkat distributor adalah karena kekhawatiran mereka Novantis akan membuat saluran distribusi sendiri, mengingat semakin panjangnya rantai penyaluran maka biaya operasional juga meningkat dan harga barang otomatis akan lebih mahal. Novantis berkembang pesat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Mereka melihat itu dan mereka ketakutan. “Isu permainan harga memang sengaja diembuskan agar para distributor yang selama ini bekerja sama dengan kita akan mewaspadai diri mereka masing-masing, sehingga mereka akan meningkatkan kinerja dengan tujuan menunjukkan pada kita bahwa mereka adalah partner terbaik bagi Novantis.” “Jadi, maksudmu ... kau sengaja menciptakan isu itu ... agar membuat distributor tertekan?” tanya seorang pria tua dari meja dewan direksi. Aaron mengangguk penuh keyakinan. “Kita tidak akan tahu siapa lawan dan kawan kita jika tidak ada gejolak dalam hubungan. Situasi ini tidak akan berdampak negatif pada Novantis, justru ini kesempatan kita menunjukkan pada publik bahwa Novantis akan selalu menjadi partner kesehatan mereka yang terpercaya. "Kita bisa menggembar- gemborkan jaminan kualitas produk kita tanpa terkesan menjual gimik berlebihan. Jika kita sudah mendapatkan kepercayaan publik, harga mahal tidak akan menjadi masalah. Produk kita yang berlabel generik tidak akan jatuh pamornya dan distributor tidak akan berani memainkan harga, atau mereka akan terancam pemutusan hubungan kerja sama dengan kita. Subsidi dari pemerintah akan terus berjalan karena kita memegang prinsip harga murah tetapi bukan murahan.” “Lalu bagaimana dengan obat palsu yang beredar di luaran?” “Hal itu sudah diselidiki tim investigasi. Kita telah membuat komparasinya. Dalam kandungan obat yang palsu tercemar bahan karsinogenik (penyebab kanker) akibat penggunaan bahan baku murah dan peralatan pencampuran dan pengemasan yang tidak terstandarisasi. Jelas sekali formulanya berbeda dengan yang asli produksi Novantis. “Jadi saya yakin menyatakan bahwa obat-obat palsu tidak dibuat di dalam perusahaan ini. Dengan bukti tersebut Novantis dapat mengajukan tuntutan dengan hukuman yang lebih berat pada oknum pelaku pemalsuan, karena produknya bukan hanya menyalahi hak cipta, tetapi juga membahayakan manusia. “Dengan memublikasikan temuan ini, kewaspadaan masyarakat akan meningkat dan laporan penemuan obat palsu pun akan semain banyak. Kunci di sini adalah kekuatan informasi dan komunikasi. Media dan Tim costumer servis sangat berguna menyebarluaskan dan memberi pengertian pada konsumen yang mengajukan keluhan. Mereka pun tidak akan bisa mengajukan tuntutan palsu atas efek samping obat palsu karena kita bisa melacaknya.” Seluruh Dewan Direksi mengangguk- angguk setuju. Mereka tidak khawatir lagi jika ada konsumen yang menuntut ganti rugi pada perusahaan mereka karena efek samping produk palsu. Aaron sudah menyiapkan tindakan penanganan dengan baik sebelum ada keluhan yang berarti. Isu apa pun tidak akan menghantam kestabilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Rapat itu ditutup dengan perasaan lega. Para Dewan Direksi memuji-muji Aaron dan mereka mengobrol dengannya sambil menyantap hidangan prasmanan yang disediakan untuk rapat. Mereka membicarakan beragam hal, sampai ingin mengatur perjodohan Aaron dengan putri-putri mereka. Aaron menikmati suasana kekeluargaan seperti itu, sampai hampir lupa janjinya dengan si Kitty Baby. Setelah acara itu bubar, Aaron baru teringat janji kencannya di sebuah hotel bintang lima. Ia buru-buru menuju hotel itu didampingi Gabriel yang selalu setia menemani dalam setiap petualangan cintanya. Jam sudah menunjukkan pukul 00.00. Mobil sedan hitam yang disopiri Gabriel berhenti di depan lift di parkiran bawah tanah hotel. Gabriel melirik pada Aaron yang duduk di kursi penumpang di belakangnya. “Ingat, Aaron, batasnya jam 2. Jika kau melewati jam itu ...,” diam sesaat lalu melanjutkan, “... aku tidak tahu lagi bagaimana caranya membantumu. Itu akan menjadi seperti yang selama ini kau takutkan. Kau akan menjadi mimpi buruk bagi setiap wanita.” *** Bersambung ....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD