"Git, Gita." "Regita." "Iya Sayang!" teriak Gita, spontan bangun. Matanya berkedip-kedip saat menyaksikan seseorang tengah memandangnya heran. "Sayang?" Gina mengerutkan keningnya, tampak jelas kebingungan dari raut wajahnya. "Sayang siapa?" Dia celingukan ke samping kanan kirinya. "Kak Gina?" Tak kalah bingung dari kakaknya, Gita lebih bingung lagi. Bahkan dia seperti orang bodoh yang memandang ke sekitarnya. "Kak Gina kapan datang?" tanyanya, masih celingukan. Menyadari rumah dalam keadaan sepi Gita semakin bingung. "Yang lain ke mana?" Dia kembali menatap kakaknya, menanyakan kehadiran Bara, pak Brian dan Moza. Karena seingat Gita mereka sedang sarapan di meja makan. Tapi tiba-tiba saja mereka semua tidak ada, seakan lenyap begitu saja. Kepala Gita jadi pusing, memikirkan hal ini