“Ngapain kesini?” tanya Maudy dengan dingin. “Dengar, Dy. Saya bisa jelaskan sama kamu. Tolong, kasih saya kesempatan kedua untuk memperbaiki semmuanya.” Maudy memandang pria berjas itu dengan alis yang naik. “kesempatan buat apa? Nyakitin gue sama Mark lagi gitu?” “Dy, saya benar-benar menyesal. Saya sudah putus dengan mantan pacar saya itu, kami bercerai karena dia memiliki anak dari pria lain. Tolong, Dy. Kita bicara dulu ya.” “Nggak,” ucap Maudy dengan tegas. Dia ingin menutup pintu lagi, tapi harus mempersiapkam halaman rumahnya untuk nanti sore ketika angkringan buka. Dia melangkah begitu saja melewati Charlie dan bberucap dengan santai, “Gue bukan penampungan sampah ya. Aneh banget mau balik lagi ke sini. Mark aja gak dinafkahin, ditinggal gitu aja. Bertahun-tahun loh itu. seen