“Lari di bawah?” tanya Amara saat melihat Evan mengikat tali sepatunya pagi itu. “Mau ikut?” tawar Evan. “Ke boulevard?” “Enggak. Ramai.” “Kan bisa sekalian ke Sunmor,” kata Amara menyebut pasar tumpah Sunday Morning yang biasa diadakan di jalanan sekitar kampus tempat suaminya mengajar. “Aku mau olahraga. Bukan mau jajan. Mau ikut enggak?” Amara cemberut membuat Evan berdecak. “Ayo cepet kalau mau ke boulevard.” Amara menatap tak percaya suaminya. “Ra,” Evan meraih kunci motornya. “Iya, sebentar,” Amara mengganti bajunya dengan baju olahraga dan mengenakan sepatunya dengan cepat. Ara membonceng suaminya dengan tenang. Selama beberapa kali berkendara bersama, Evan selalu membawa kendaraannya dengan tenang, tak terburu-buru. Dia lebih suka berangkat lebih awal dan tak perlu memba