"Hadiah? Hadiah apa, calon Kakak ipar?" Alexa siap pasang badan untuk melindungi calon kakak iparnya. Nalurinya mengatakan ada apa-apa antara si anak sultan sialan ini dengan calon kakak iparnya. Bukan apa-apa, biasanya si songong ini orangnya tidak pedulian. Sombong hingga ke upilnya. Terhadap Gerhana yang ia cintai mati-matian saja, si mulut j*****m ini masih ngegedein gengsi. Lah ini mendadak sontak menagih hadiah pada gadis yang, maaf kurang sempurna nan sederhana ini. Rasanya tidak mungkin tidak ada sesuatu di antara mereka bukan? Jangan-jangan si anak sultan ini mau menikung kakaknya? Hah, tidak bisa! "Bu--bukan apa-apa kok, Lexa. Kamu duluan ke depan saja. Nanti saya menyusul. Ada hal yang ingin saya bicarakan sebentar dengan Tuan Anton," Seruni berusaha bersikap sewajar mungkin di