Episode 25

2076 Words

"Mas ngapain ikut saya ke sini?" Seruni salah tingkah saat Antonio mengikutinya hingga ke dapur. Bukan apa-apa. Ia takut kagok karena terus dipelototi selama memasak. "Saya 'kan harus memastikan apakah makananmu itu layak dikonsumsi oleh manusia. Lagi pula saya juga ingin melihat proses pembuatannya. Higienis atau tidak. Perut saya ini tidak seperti perut orang kebanyakan." Bilang saja kalau perut anak sultan, beda dengan perut rakyat jelata. Kalau jawaban Antonio sudah sombong seperti itu, Seruni memilih mengalah saja. Berdebat sampai mulut berbusa pun, si tuan besar ini tidak akan mau kalah. Yang waras, sebaiknya mengalah. Dalam diam Seruni mulai menyiapkan bahan-bahan untuk memasak dari dalam kulkas. "Kamu mau memasakkan saya apa? Ingat ya, jangan makanan kampung yang aneh-aneh. P

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD