Rain terbangun dari tidurnya, pria itu merasakan kepalanya yang berdenyut tak karuan. "Elea." Namun hanya nama itu yang diingat sehingga ia langsung terduduk. "Tuan, Anda sudah bangun? Bagaimana kondisi, Anda?" Mario bernapas lega saat melihat tuannya sudah bangun. "Elea, dimana dia? Apakah kau sudah menemukannya?" Rain tidak peduli tubuhnya masih lemah, langsung turun dari ranjang. "Tuan, luka Anda masih belum sembuh. Lebih baik istirahat dulu," ujar Mario menahan Rain yang akan beranjak. "Minggir, cepat dari wanitaku sampai dapat. Jangan berhenti sebelum menemukannya. Apa kalian begitu bodoh?!" Rain mengumpat marah, ia benar-benar tidak peduli dengan kondisinya saat ini. Ia hanya ingin bertemu Elea, sudah itu saja. "Nona Elea ada di rumah sakit, Tuan." "Elea sakit?" Rain menghentik