"Sayang, aku mau ya. Kamu juga mau kan??? " kata Varo penuh harap, yang langsung mendapat anggukan kepala cepat dari Jihan karena Jihan juga sudah dikuasai oleh nafsunya. Varo yang sudah mendapat lampu hijau dari Jihan langsung melumat bibir Jihan dengan begitu rakusnya, bahkan nafas Varo sudah tidak beraturan lagi, serta tangan Varo juga tidak bisa diam saja, hingga membuat Jihan benar-benar sedikit kewalahan untuk menyesuaikan permainan Varo, karena tidak biasanya Varo jadi beringas seperti ini. Jihan merasa ngilu dan juga nikmat secara bersamaan saat kedua tangan Varo bermain di kedua Gunung kembarnya, serta bibir Varo yang tidak memberi jeda sebentar saja untuk memberi tanda merah di leher dan juga di dadanya, hingga membuat Jihan benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya. Keduanya