“Kenapa? Ini kan yang kamu butuhkan? Ini kan yang kamu cari? Kamu pergi party hanya butuh ini kan? “ berbagai macam pertanyaan Varo lontarkan pada Jihan dan Jihan hanya bisa menangis karena ia kesulitan untuk menjawab setiap pertanyaan Varo.
” Kenapa baru sekarang Kak Varo ingin memenuhi apa yang menjadi keinginan aku? “ tanya Jihan setelah cukup lama ia menangis, dan Varo tetap menunggu jawaban Jihan atau menunggu Jihan untuk membuka suara.
"Jadi kamu maunya setiap hari? Kamu mau setiap hari kita begini." tanya Varo
" Aku tidak mau egois menginginkan yang beginian itu setiap hari, karena aku tahu siapa Kak Varo. Aku hanya ingin Kak Varo tidak terlalu melupakan aku dengan begitu mudahnya, kalau ada Kak Marisa. Pada saat tidak ada Kak Marissa, waktu Kak Varo hanya buat aku. Tapi kalau
