| Marah

1284 Words

Harapan Gio nggak jadi kenyataan. Ternyata informan yang mengiriminya foto-foto Val dan Pak Tito adalah benar Emily. Wanita itu tersenyum lenar ketika melihat kedatangan Gio di kafe. Rasanya Gio bisa melihat aura kemenangan yang dipancarkan dari tubuh Emily. “Seharusnya aku sudah bisa menebak siapa di balik semua ini. Kakak, apa mau Kakak kali ini? Merusak hubunganku dengan Valerie? Foto-foto saja nggak cukup untuk membuatku berpaling dari istriku” Emily tertawa. Tawa sumbang yang terdengar menyakitkan di telinga Gio. “Duduklah, Adik. Kita bicara santai dulu dan jangan ada emosi. Nanti kamu putuskan sendiri apakah masih mau mempertahankan jalangg kecil itu atau membuangnya di tempat kamu menemukannya.” “Kakak jangan bicara sembarangan! Saya nggak mungkin membuang Valerie!” Lagi, Emil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD