bc

LAST HUG

book_age16+
1
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
opposites attract
arranged marriage
boss
drama
bxg
city
stubborn
like
intro-logo
Blurb

Perjodohan antara Keysa dan Leon di dasari atas perjanjian Adi dan Gunawan orang tua mereka yang bersahabat sejak remaja. Leon yang tidak bisa menolak permintaan sang Ayah pun terpaksa menerima perjodohan ini dan melepas kekasih hatinya Lidya. Sampai Adi, Ayah Leon mengetahui rencana Lidya mendekati Leon adalah untuk mengambil alih Perusahaan Leon, atas desakan Dika, Sepupu angkat Leon. Namun Leon yang begitu mencintai Lidya akhirnya menjadi membenci Keysa yang justru dengan tulus ingin membantu Leon dengan pernikahan ini dan melepaskan Leon dari jerat jahat Lidya.Sampai akhirnya, Leukimia menjadi Momok bagi Keysa. Kondisi kesehatan Keysa menurun dan saat itulah semua kebohongan terbongkar. Leon menyesal telah menyakiti istrinya Keysa, apalagi setelah Keysa pergi. Leon menyadari bahwa hatinya begitu mencintai Keysa. Sebuah pelukan terakhir Keysa berikan pada Leon, sesaat sebelum dirinya pergi. Kira kira kemana Keysa akan pergi? apakah Keysa dan Leon bisa bersatu kembali? ataukah Keysa pergi untuk selamanya?

chap-preview
Free preview
Kilas balik
Pernikahanku dengan anak dari Bos dimana ayahku bekerja yang juga adalah atasanku sudah berjalan 1 bulan lamanya. "Dengarkan aku baik baik Keysa. Pernikahan ini tidak boleh sampai orang banyak tau, apalagi rekan rekan kerja kamu yang lain tidak boleh ada yang tau." Begitu kira kira ucapan Leon, pria yang kini sudah menjadi suamiku itu berucap. Di satu sisi aku sedih mendengarnya namun aku tau bahwa dia pasti malu jika kabar pernikahan kami sampai diketahui publik banyak apalagi seisi perusahaan. Aku hanyalah karyawan biasa yang bekerja di bagian Telemarketing. Bagaimana kalau sampai yang lain mendengarnya. Belum lagi aku tau Leon masih mencintai mantan kekasihnya, Lidya yang seorang pramugari. Meskipun begitu kisahku dengan Leon tidak sama seperti kisah cerita dalam novel, dimana pernikahan kontrak terjadi antara Bos dan bawahan. Setidaknya aku sedikit bersyukur bahwa Leon tidak pernah bermain tangan dan kasar kepadaku tidak berlaku kejam. Ya, bersyukur. Throwback Time Beberapa puluh tahun lalu, dua orang anak lelaki yang sama sama mengenyam pendidikan SMP bersahabat. Adi Sebastian dan Gunawan. Keduanya saling menjaga, saling membantu bahkan saling mendukung satu dengan yang lain. Dimana ada Adi disitu ada Gunawan, begitu sebaliknya. Pertemanan keduanya terjalin cukup baik bahkan keduanya sepakat ketika mereka menikah nanti, jika anak anak mereka berbeda gender, mereka akan menjodohkannya. "Gun," Adi menghampiri teman baiknya yang sedang makan di kantin sekolah itu. "Hi, kamu udah makan belum? sini makan punyaku. Aku sengaja beli banyak buat kamu Di," tanya Gunawan. Mendengar itu, Adi yang memang belum sarapan akhirnya ikut makan bersama sahabatnya. Keduanya makan di piring yang sama secara bergantian. Bahkan rekan rekan yang lain ikut menggoda keduanya. "Buset, udah kayak kembar siam kalian berdua, lengket banget." "Wah, bisa bisa nanti anak anaknya dijodohin lagi." "Kayaknya kalian bersaudara deh, saudara yang tertukar." Dan masih banyak lagi cuitan dari rekan rekan yang menggodanya. Namun ada satu cuitan yang begitu mengusik hati Adi Sebastian. "Gun," Adi menyenggol lengan sahabatnya itu. "Hm, apaan?" "Ide bagus tuh tadi," balasnya ambigu. Gunawan yang kebingungan pun bertanya maksud pernyataan sahabatnya itu. "Hah, maksudnya? Ide yang mana?" "Itu loh soal perjodohan. Aku sih mau banget kalau aku nikah nanti terus aku punya anak, anakku aku jodohkan sama anakmu Gun," seru Adi penuh bahagia. Terdiam sesaat sebelum tawanya meledak. "Astaga, Di. Kita ini masih SMP, masih lama. Kamu udah pikirin perjodohan aja." Namun usaha Adi tidak sampai disitu, keseriusannya benar benar. Dia ingin terus menjalin hubungan baik dengan sahabatnya itu. "Gun, tunggu disini sebentar. Jangan kemana mana," perintahnya. Gunawan menunggu Adi yang kembali ke kelas untuk mengambil sesuatu. Tidak lama Adi pun kembali membawa buku juga alat tulis. "Ngapain ? Kamu mau ngerjain tugas?" Adi diam sambil merobek satu bagian kertas yang kosong berwana putih terang. Lalu dia menuliskan sesuatu yang membuat Gunawan ikut terdiam melihatnya. "Nah, selesai." "Hey, kamu nulis apaan sih?" Adi akhirnya memberikan selembar kertas putih dengan isian yang cukup panjang. Dia membiarkan sahabatnya untuk membaca. "Astaga, surat perjanjian?" tanya Gunawan. "Kamu serius dengan ini Di?" 2. Adi kembali mengambil kertas tadi. "Tentu aja aku serius dong, pokoknya kalau kita menikah nanti. Anak anak kita berbeda gender, anak anak kita harus di jodohkan dan harus menikah." Tidak hanya sampai disitu, bahkan Adi mengeluarkan peniti dan menusukan benda kecil itu ke jarinya sampai mengeluarkan darah. "Di! Kamu ngapain sih?" pekik Gunawan yang kaget dengan kelakuan Adi. Lalu jari telunjuk yang sudah mengeluarkan darah itu pun, dia arahkan ke atas kertas berisi janji itu. "Nah, mana tanganmu. Sekarang gantian kamu." "Apa?" "Berisik banget sih Gun," ucap Adi. Dengan cepat Adi menusuk jari Gunawan dan mengeluarkan cairan berwarna merah itu. "Aduuhhh," adu Gunawan kesakitan. "Cepet, taruh di sebelah tanda aku Gun." Karena tidak bisa mengelak lagi, akhirnya Gunawan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan sahabatnya itu. Tringgg Bel tanda masuk kelas pun berbunyi. "Sip, perjanjian darah udah dibuat jadi kita harus komitmen dengan ini," seru Adi. "Ya, udah Gun. Ayo masuk kelas." Sejak saat itulah, tertanam dalam benak kedua sahabat itu bahwa mereka harus menjodohkan anak anak mereka. Pertemanan keduanya terus berlanjut sama tingkah SMA namun setelah kelulusan keduanya berpisah. Adi mengikuti keluarganya ke Jerman sementara Gunawan mengikuti orangtuanya yang menetap di Jogjakarta. Meskipun terpisah jarak dan waktu, komunikasi keduanya masih berjalan lancar hingga kabar pernikahan Adi bersama seorang wanita blasteran Belanda Indonesia bernama Marta sampai di telinga Gunawan. Dia pun merasa bahagia untuk sahabatnya itu. Nasib baik yang diterima Adi rupanya berbanding terbalik dengan Gunawan. Usaha keluarganya bangkrut sampai titik dimana Gunawan terpaksa putus kuliah karena kekurangan dana. Namun kehidupan terus berlanjut, karena sibuk dengan keluarganya apalagi setelah 1 tahun menikah, Adi langsung dikaruniai seorang putra tampan yang diberi nama Leon Sebastian. Gunawan pun ikut bahagia mendengar kabar bahagia dari sahabatnya. Komunikasi keduanya pun sudah semakin jarang, apalagi setelah Gunawan menikah 3 tahun setelah sahabatnya Adi. Gunawan pun segera dikaruniai seorang putri cantik yang dia beri naka Keysa Gunawan. Adi ikut bahagia atas kelahiran putri sahabatnya itu. Namun tahun berikutnya, karena sibuk dengan usaha yang sedang dirintisnya membuat Adi tidak banyak waktu berkomunikasi dengan Gunawan. Keduanya pun hilang kontak selama bertahun tahun. 3. Tanpa Gunawan tahu, Adi dan keluarganya sudah kembali ke Indonesia untuk menjalankan usaha mereka. Selama berpuluh tahun kini usaha yang dirintisnya sudah semakin besar, Adi bahkan mempunyai banyak cabang restoran yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Belum lagi perusahaan travelnya yang semakin besar. Berbeda dengan Gunawan, Gunawan harus kehilangan istrinya karena kecelakaan disaat usia putrinya masih 15 tahun. Gunawan mencoba bekerja serabutan, apapun pekerjaan halal dia kerjakan untuk study putrinya yang dia tinggal di Jogjakarta bersama keluarganya. Karena bukti ketulusan, ketekunan dan kebaikannya selama ini akhirnya Tuhan kembali mempertemukannya dengan sang sahabat Adi yang kini sudah menjadi seorang CEO. Saat itu, Gunawan yang usianya sudah tidak lagi muda bekerja sebagai seorang kurir makanan. Dia mendapatkan pesan dari pelanggan yang memesan makanan. Selesai itu Gunawan pun mengantarnya ke sebuah gedung perusahaan berlantai 10 itu. Gunawan dipersilahkan masuk oleh security untuk naik lift ke lantai yang menjadi tujuannya. Namun saat pintu lift terbuka tanpa sengaja seseorang menerobos berjalan cepat keluar dari lift dan menumpahkan makanan yang Gunawan bawa. Semuanya jatuh ke lantai dan berserakan, Gunawan segera jongkok untuk merapikannya. Saat itu juga seorang CEO perusahaan itu sedang berjalan keluar, rupanya yang menabrak Gunawan tadi adalah asisten sang CEO. Adi harus pergi menghadiri meeting dengan salah satu kliennya. Dia bersama 2 asistennya dan 1 bodyguardnya segera turun dengan lift. Namun salah satu asistennya tidak sengaja menabrak seseorang saat sedang terburu buru. Adi melihat seorang pria seumuran dengannya memakai jaket driver online sedang membenarkan makanan yang jatuh di lantai. Sampai sang driver mengangkat kepalanya, langkah kaki Adi terhenti. Dia menatap dengan seksama pria dibawahnya yang seumuran dengannya namun karena kurang terurus wajahnya sedikit gelap dan terlihat lebih tua darinya. "Bagaimana ini? semua makanannya tumpah," seru Gunawan. Mendengar suara yang sangat di rindukan selama ini, Adi menutup mata sesaat dan meyakinkan dirinya bahwa pria yang dia lihat saat itu adalah sahabat baiknya. "Gunawan?" Panggil Adi dari jarak yang tidak terlalu jauh. Mendengar namanya dipanggil, Gunawan pun mengangkat wajahnya menatap orang yang memanggilnya. Dia melihat sosok pria seumuran dengannya namun dengan gaya yang jauh lebih modern darinya. Namun dia ingat betul suara itu. Suara yang sangat ingin dia dengar. "Adi?" Lirihnya. Gunawan mulai bangkit perlahan lahan sampai keduanya sejajar kini saling berhadapan. Rasa haru menyeruak di dada keduanya, bahkan air mata tidak bisa Gunawan tahan lagi jalannya. Berbeda dengan Adi, yang sekalipun haru namun dia tersenyum bisa melihat sahabatnya lagi. Lalu tiba tiba keduanya saling berpelukan melepas rindu mereka. Bahkan asisten dan bodyguard Adi dibuat bingung karena Bos mereka memeluk seorang driver ojek online. "Aku benar benar merindukan kamu sahabatku," seru Adi. Gunawan membalasnya dengan memeluknya erat sambil menangis. "Terima kasih karena masih mengingatku Di." 4. Kini Adi membawa Gunawan ke ruangannya, dia bahkan membatalkan meeting pentingnya. Gunawan benar benar dibuat takjub dan bangga dengan sahabatnya itu. "Hey! Apa yang kamu lihat hah?" Cebik Adi melihat tatapan sang sahabat. "Kamu orang hebat sekarang, kamu sudah menjadi Bos. Apa kamu gak malu berteman denganku ini," seru Gunawan. Dia melihat dirinya sendiri dan malu bisa berada di ruangan CEO. "Apa kamu mau aku hajar ? Tutup mulutmu. Diantara kita tidak ada Bos, CEO atau apapun itu." Balas Adi. "Dulu kamu adalah sahabat aku, tidak cuma dulu, sekarang dan selamanya kamu kan tetap menjadi sahabat aku, saudaraku." Jawaban Adi membuat Gunawan semakin haru dibuatnya. "Bagaimana kabar istri dan anakmu? Siapa namanya?" Cecar Adi dengan rentetan pertanyaan. Adi melihat raut wajah sahabat berubah sendu. "Apa kamu baik baik saja? Dimana mereka?" Menghela nafasnya yang sesak, Gunawan pun menceritakan kabar keluarganya yang bangkrut, istrinya yang meninggal dan anaknya yang dia titipkan di kampung. Mendengar itu semua, sakit rasanya bagi Adi. Pasalnya dulu keluarga Gunawan lebih berada darinya. Dulu Gunawan selalu ada membantunya saat dia susah. Rasa sesal karena tidak bisa menolong pun membuat Adi ingat akan janjinya dulu. "Bekerjalah bersamaku diperusahaan ini," ajak Adi yang langsung ditolak Gunawan. Gunawan hanya ingin menjadi supir pribadi Adi bukan rekan kerjanya. Bagi Gunawan menjadi sopir cukup baginya. "Oke, kalau gitu kamu harus selalu menemaniku pergi Gun, aku tidak akan pernah menganggap kamu sebagai sopirku. Kamu akan selalu menamani aku dan membantu aku. Dan ajak Keysa ke Jakarta. Dia akan bekerja di perusahaan ini. Aku harap kamu masih ingat janji kita Gun, anak anak harus segera bertemu." Gunawan ingin menolak semua ucapan sahabatnya namun Adi tidak bisa ditolak. Dia ingin menebus semuanya kepada Gunawan. Aku gak akan membiarkan hidupmu kembali susah dan terpuruk Gun, aku janji. Semua kebaikan yang kamu lakukan dulu hingga aku bisa naik kelas, bisa lulus sekolah, bisa pintar itu karena usahamu Gun yang selalu mengajari aku~Adi. "Kita gak akan berpisah lagi Gun."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook