Aurora POV Tiga hari sudah berlalu sejak aku dimarahi oleh ibuku. Dan saat ini aku sudah berada di Bandara untuk pulang kembali ke Negara tempat tinggalku dengan diantar oleh Ibu, Bibi dan juga pamanku. Semenjak tahu kedekatanku dengan Reyhan, mereka memang kembali protektif. Aku bahkan dilarang untuk menginjakkan kaki di Jakarta lagi, padahal sebenarnya tugasku untuk membantu Reyhan masih banyak. “Hati- hati. Ingat pesan Ibu, jangan berhubungan dengan Reyhan lagi kalau tidak ingin Ibu marah. Bulan depan Ibu akan mengunjungimu ke sana. Sekalian melihat calon menantu Ibu tanding bola,” ucap ibuku diakhiri dengan mencium kedua pipiku dan keningku. Aku hanya tersenyum. Belum apa- apa sudah dicap calon menantu. Percaya diri sekali memang ibuku ini. “Kabari Bibi ya, kalau sudah sampai d