Ketika Ash membuka mata, tubuhnya terasa ringan, tapi kepalanya jadi berat. Kemudian seluruh anggota badannya terasa kaku untuk bergerak. Pangeran muda itu harus menunnggu beberapa saat sampai bisa menelengkan kepala, menatap ke sekitar dengan pemandangan ruangan yang cukup asing baginya. Ash cukup yakin kalau saat ini ia berada di dalam kamar. Tapi … interior di dalam ruangan ini terlalu berlebihan. Hampir semuanya dilapisi oleh emas, permata, atau juga berlian. Bahkan Ash yakin kain sutra yang melambai-lambai di tiap ujung tempat tidurnya yang memiliki semacam kelambu setengah terurai ini, terbuat dari kain sutra terbaik se Kerajaan Atlantesia. Tampak kainnya halus, dan Ash mencium samar-samar aroma mint yang bercampur dengan bau-bau obat herbal. “Yah … yang penting aku tidak mati.” A