Tangan Ash gemetar saat memegangi tubuh Dorian, kemudian pangeran tersebut secara perlahan membaringkan Dorian setelah membawa tubuh yang sekarat itu ke tempat yang sekiranya aman.
Ash mulai dirundungi oleh rasa bersalah, karena sebelumnya telah sempat merasa lega ketika tidak mendapati sosok Ellio sebagai salah satu dari lima korban di sini.
“Maaf ….” Pemuda itu menunduk dalam. “Maaf karena aku sudah terlambat,” gumamnya kecil, menatap nanar seonggok tubuh yang tidak bisa diselamatkan lagi.
Tubuh penuh luka, tangan buntung yang terus mengucurkan darah. Dengan mana sihir Ash sekarang, mana mungkin ia bisa mengembalikan nyawa yang tengah dijemput oleh sang kematian.
“Jaga di sana saja, Tuanku. Monster di sini biar aku yang hadapi.” Laffer berujar sambil cekikikan. “Sepertinya aku berhad
