Ash duduk dengan cukup nyaman di telapak tangan Laffer, sedangkan makhluk nan besar itu tetap melayang maju menyusuri hutan. “Ngomong-ngomong, apa kau tidak bisa menggunakan kekuatan tanah untuk melacak seseorang? Maksudku, kau kan, terbuat dari tanah. Dan manusia yang kita cari ini pasti ada menginjak tanah.” Si pangeran yang akhirnya bosan, mengajak hewan peliharaan barunya untuk berbincang. Lagi pula sejak kehadiran Laffer, tidak ada monster yang berani menyerang mereka. “Sebenarnya bisa, tapi itu bisa aku lakukan jika aku pernah merasakan darah orang yang terkait terlebih dahulu. Seperti yang kau tahu, manusia itu kan, terbuat dari segumpal tanah dan setetes darah. Makanya kalian itu lemah.” Lagi-lagi disebut lemah oleh makhluk yang memang dasarnya kuat. Ash ingin protes pun, fakta