Setelah beberapa jam, mobil akhirnya berhenti di depan sebuah rumah yang tampak tenang dan sepi. Sopir keluar terlebih dahulu, membuka pintu dan membantu Nixie keluar. Dia berdiri di depan rumah itu, yang sekarang menjadi harapan baru bagi Nixie. “Paman, pergilah, aku akan menyuruh pelayan untuk membawakan tasku,” ucap Nixie pada sang sopir. “Baik, Nona.” Lalu sopir Maya segera pergi dan kembali ke resort sesuai dengan rencana Maya. * * Malam merayap di atas kota, menyelimuti segala sesuatu dengan suasana tenang yang hampir membius. Di depan sebuah rumah bercat putih yang teduh, Nixie berdiri dengan perasaan yang bercampur aduk, memandangi pintu rumah Maya yang baru. Jantungnya berdetak cepat, seolah-olah menandakan kegelisahan yang tak mampu dia sembunyikan lagi. Perutnya yan