Sang Putra Pertama — XAGA KINGSFORD

1365 Words

Langit cerah tanpa awan, namun di dalam kantor kaca yang mewah, suasana begitu tegang. Xaga, seorang arsitek sekaligus kontraktor ternama dengan reputasi yang menjulang, duduk di kursi empuknya, memandangi desain gedung yang telah dikerjakan oleh timnya selama berbulan-bulan. Di hadapannya, berbagai blueprint, maket miniatur, dan tumpukan laporan evaluasi menumpuk seperti gunung. Biasanya, Xaga akan merasa puas dengan pencapaian semacam ini. Namun, entah mengapa, hari itu semuanya tampak seperti beban berat yang tak tertanggungkan. Xaga menutup map besar yang terbuka di hadapannya dan menghela napas panjang. Sekelilingnya, ruangan yang didominasi oleh nuansa monokrom terasa begitu dingin dan kosong. Dia menyandarkan punggungnya ke kursi, memejamkan mata sejenak, mencoba menenangkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD