“Coba tanyakan pada dirimu? Masih sanggup bertahan, atau tidak dan lambaikan tangan,”
-Author-
***
Jesi P.O.V
Berlin, Jerman,
2 tahun yang lalu,
Sekali lagi aku mencoba membujuk Juan agar dia mau memenuhi keinginanku untuk yang terakhir kalinya.
“Ayolah Sayang. Kali ini saja, please,” rayuku dengan suara lembut
“Tidak. Sekali aku bilang tidak ya tidak. Sudah cukup selama ini aku menuruti kemauanmu. Sekarang giliran kamu yang harus menuruti kemauanku,” titahnya tak terbantah
“Kamu kenapa sih sebegininya sama aku?”
“Kamu yang kenapa? Sudah 3 tahun kamu berada disini. Urusanmu dengan kuliahmu sudah selesai. Dan Mamapun juga sudah sembuh. Jadi mau apalagi? Bukankah sudah seharusnya kamu kembali ke Indonesia dan melakukan tugasmu sebagai istriku,” cerca Juan meninggikan suaranya
Men
