“Bagaimana caramu mengikhlaskan sesuatu yang bahkan hatimu belum rela melupakan?” -Author- *** Author P.O.V Pagi berganti sore. Semilir angin menerpa pepohonan yang rindang. Daun melambai begitu tenang. Setenang hati Jesi yang saat ini sedang berdiri di tepian balkon kamarnya. Namun tiba – tiba ketenangan itu berakhir tatkala dirinya mendengar suara bising dari luar. Tadinya hal itu tidak mau Jesi hiraukan, tapi siapa sangka suara keributan itu malah makin tinggi dan jelas terdengar. “Ada apa sih?” gumam Jesi seorang dan beranjak ke luar kamar. Baru saja pintu itu terbuka, Mbak Susi sudah langsung datang menghampiri setengah berlari kecil. “Ada apa Mbak? Kok sepertinya ada suara ribut – ribut gitu dari luar?” tanya Jesi menautkan alisnya. “Itu Non, di luar ada 2 orang tamu teriak

