Chapt 44. Complacent

1815 Words

            Pikiran Zu saat ini sudah liar. Bahkan nafsunya sudah memburu. Melihat sepasang mata indah yang dia pandang saat ini, membuatnya semakin ingin mencium wajahnya berulang-ulang kali.             Mata Zu tertuju pada bibir mungil wanitanya. Warna peach bibirnya mengisyaratkan betapa alaminya daging kenyal yang sering dia hisap itu. Glek!             Sekali lagi Zu meneguk salivanya dengan susah payah.             Tubuhnya saat ini bahkan sudah bercucuran dengan keringatnya. AC di ruangannya pun tidak mampu mendinginkan otaknya saat ini.             Anta lalu memalingkan wajahnya dari Zu. Dia sungguh tidak paham dengan kondisi prianya saat ini.             Zu frustasi, karena wanitanya tidak peka dengan keadaannya sekarang. Dia pun memilih untuk memfokuskan pikirannya pada be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD