56. Elusan tangan Adiva

1731 Words

Aku membawa Adiva untuk menuju rumah gadis itu. Sepanjang perjalanan telfonku berdering nyaring, saat aku melihatnya itu panggilan dari Rio. Aku tidak mengangkatnya, aku kesal dengan pria itu. Ngakunya dia adalah seorang kakak, tapi menjaga adiknya sendiri saja dia tidak bisa. Yang jadi pertanyaanku, kenapa Adiva bisa mabuk seperti ini. “Eghhh ….” Erang Adiva. Aku menolehkan kepalaku ke kursi belakang. Tampak Adiva sedikit menggeliat. Sesaat kemudian gadis itu kembali mendengkur halus. Aku menghentikan kendaraanku saat sudah sampai di rumah Adiva. Aku membopong tubuh mungil Adiva menuju rumah gadis itu, saat aku mengetuk pintu, Ayah Adiva lah yang membukanya. “Kamu apakan anakku?” tanya pak Ari dengan tajam. “Dia mabuk,” jawabku. “Kamu yang mengajarinya mabuk?” “Anda ayahnya, se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD