Suka

833 Words

Yana berdehem keras dan menyadarkan Bulan dari lamunan. "Nyonya? Apa mau bertemu dengan Tuan?" Wanita paruh baya tersebut menggeleng. "Justru saya mau bicara dengan anda, apa punya waktu?" tanya Yana. "Iya Nyonya tapi saya harus taruh dulu nampannya," balas Bulan sopan. "Kalau begitu saya tunggu di taman belakang." Yana pun pergi dari tempat itu sementara Bulan lekas beranjak ke dapur. Setelah melihat penampilannya baik-baik gadis itu menghampiri Ibu dari majikan. Ketik dekat dia memelankan langkah dan berdiri tepat di samping wanita paruh baya itu. "Kenapa kamu diam? Ayo duduk dekat denganku," pinta Ibu Surya. "Tidak Nyonya, lebih baik saya berdiri saja." Mendengar ucapan Bulan, Yana tersenyum. "Tak usah sungkan-sungkan, lagi pula kita di sini hanya berdua duduk saja," pinta Yana s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD