Dengan degup jantung yang menggebu-gebu, Julia memberanikan diri melangkah masuk ke dalam ruang kerja ayahnya padahal ia tahu ruangan itu merupakan zona terlarang, sebuah benteng yang dijaga ketat. Ayahnya, seorang Komisaris Utama Kepolisian selalu menegaskan bahwa tidak seorang pun, bahkan keluarganya sendiri yang boleh masuk tanpa izin. Alasannya selalu sama yakni data-data rahasia negara yang sangat sensitif ada di dalamnya. Namun, hari ini sebuah daya tarik yang jauh lebih kuat daripada rasa takut pada ayahnya mendorong Julia nekat masuk. Kenan Xavier, pria bawahan ayahnya yang membuat hati Julia berdebar-debar telah meminta sebuah bantuan padanya. Permintaan itu disampaikan dengan senyum manis dan pandangan yang membuat Julia lupa pada semua peringatan sesaat setelah melalukan olahar

