Lilian mencuci wajahnya sampai benar-benar bersih, tidak ada riasan yang tersisa. Ketika melihat pada cermin di kamar mandi, kedua netranya langsung membola. “Wahhh wajahku merah sekali!” serunya kaget. Sampai-sampai suaranya terdengar keluar kamar mandi. Axel yang sedari tadi memang ikut menunggu di dekat pintu kamar mandi, ikut panik. Dia langsung mengetuk pintu dengan tidak sabar. “Lilian! Wajahmu kenapa?! Ayo buka pintunya!” “Iya sebentar!” Namun Lilian tidak langsung membuka pintu kamar mandi. Dia mengusap wajahnya perlahan. Dan meringis pelan karena ada sedikit rasa perih. Meskipun sebenarnya hanya perih sedikit sekali, mungkin karena Lilian terlalu bersemangat saat menggosok wajahnya tadi, tapi dia meringis karena takut sendiri melihat wajahnya yang memerah. “Ayo Lilian, buka pi