BAB 47. Sampai Lupa Napas

1049 Words

Axel dan Lilian duduk di kursi belakang sebab kotak P3K memang ada di belakang. Lilian hanya diam ketika Axel membersihkan luka di bibirnya dengan menggunakan cairan antiseptik. Lalu mengipas dengan tangan supaya cepat kering. “Tahan sedikit, ya. Mungkin akan sedikit perih,” ucap Axel ketika dia mulai mengobati luka itu dengan obat berwarna kuning. Lagi-lagi Lilian hanya terdiam. Namun detak jantungnya yang riuh sekali sejak tadi. Lilian berdoa semoga Axel tidak sampai mendengar gemuruh di dalam dadanya ini. Ketika Axel lagi-lagi mengipasi bibir Lilian, jarak wajah mereka begitu dekat, karena tatapan Axel pada luka itu intens sekali, seakan itu adalah luka besar yang parah. Padahal hanya kecil saja di bagian bawah. Lilian yang merasakan hangat napas Axel di wajahnya, justru menahan na

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD