157. Rencana foto prewedding

1089 Words

“Dia langsung mau menikah?” pekik Malika kaget ketika sedang menikmati teh hangat di sore hari. Nandita mengangguk pelan, menyesap tehnya dengan sangat hati-hati. “Lalu? Bagaimana? Kalian sudah menikah sekarang?” seru Malika lebih antusias. “Tentu saja tidak! Bagaimana bisa aku setuju dengan pernikahan tidak masuk akal begitu? Yang ada bisa saja ada masalah lain yang timbul gara-gara kelakuan semberononya itu! Kami sudah berencana untuk merayakannya sesuai dengan persetujuan keluarga Drian. Kalau sampai dia melakukannya seperti itu, menurutmu apa ayahnya tidak akan berpikir kalau aku ini wanita matre? Aku bisa dicap wanita yang hanya ingin memanfaatkan putranya. Dengan begitu, Nara pasti akan mendapat perhatian lebih dan dianggap menyedihkan sehingga pantas untuk didukung.” “Nandita! D

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD