Satu bulan lewat, semua berjalan dengan sangat lancar dan damai. Malika bahkan tetap bekerja sebagai kasir di restoran Rivaldi dan berniat untuk berada di posisi itu untuk 2 bulan lagi. “Jadi... kalian bisa dibilang sudah berdamai, ya? Tidak ada masalah lagi?” tanya Nandita ketika jam istirahat Malika sudah tiba. Kedua wanita ini berada di balkon restoran di lantai dua. Berbincang sambil menikmati camilan kecil mereka. Malika mengangguk pelan, setengah melamun. “Bisa dikatakan begitu. Aku juga tidak menyangka kalau dia akan mengusut masalah Susan dengan begitu cepat dan tegas. Siapa yang menyangka kalau dia akan memutuskan kerja sama dengan keluarga Susan dan lebih parahnya lagi memberi reputasi buruk di lingkaran bisnis mereka?” Nandita bergidik ngeri. “Terkadang, kalau aku pikir-piki

