Malam pertama yang tertunda

2462 Words

Malika tersenyum-senyum bahagia membuka ikat pinggang suaminya sampai lepas. Lalu menunjukkannya dengan bangga di hadapan pria itu. “Akhirnya terbuka juga! Terima kasih atas petunjuknya!” Rivaldi yang wajahnya memerah karena mabuk, hanya tersenyum cengengesan mirip orang bodoh, tapi terlihat sangat tampan dan dewasa. Dia lalu memajukan satu jempolnya sebagai pujian untuk istrinya. “Terima kasih! Terima kasih!” seru Malika senang sambil tertawa terbahak-bahak. Detik berikutnya, Malika membeku syok dengan hawa dingin menggigit punggungnnya. “Se-sejak kapan kamu sadar, hah?!” pekiknya kaget, mundur selangkah ketika melihat Rivaldi masih tersenyum-senyum bodoh dengan tatapan sayu dan menggoda. Rivaldi tidak mengatakan apa pun, tapi dia hanya melambaikan satu tangannya, dan membuat wan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD