Bertengkar

1103 Words

Pria itu menghela napas berat, sedikit jengkel karena telah menjelaskan panjang lebar mengenai bisnisnya selama hampir 5 menit penuh. “Kamu tidak mendengar apa yang aku jelaskan barusan?” Dengan gaya berpikir seperti anak kecil, Malika menggerakkan matanya ke kiri dan ke kanan, lalu menggeleng pelan dan polos. Wajah khas tidak bersalah. “Tidak juga. Aku mendengarkan soal pembagian harta dan hak kepemilikan. Juga, soal aku tidak perlu banyak berpikir mengenai manajemen bisnis Kak Rivaldi.” Suami Malika tercengang mendengarnya. Itu semuanya benar, tapi sikapnya yang seolah-olah tidak peduli dengan ucapannya sejak tadi membuatnya agak jengkel. “Baiklah. Aku senang kamu ternyata menyimak dengan baik. Tapi, lain kali bisakah kamu tidak bersikap acuh tak acuh begitu?” Malika merasa tersingg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD