When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Hah? Ke mes Bapak?" "Memangnya mes siapa lagi? Saya nggak mungkin bawa kamu ke rumah saya. Untuk sementara kamu di mes dulu ya, besok kamu cari kontrakan, kan? Nah, kalau udah dapat kamu boleh pindah." "Pak...." "Seenggaknya tempat saya nggak bisa dijangkau Saga. Lagian sekarang di luar hujan dan dingin." Gisca rasa Barra ada benarnya juga. Ia hanya perlu singgah di tempat pria itu sambil menunggu matahari terbit. Setelah itu, ia akan mendatangi calon tempat tinggalnya. "Kamu harus ingat, sekarang kita berteman," tambah Barra. "Kamu nggak mungkin membiarkan temanmu kelelahan, kan? Jujur, saya udah pengen banget rebahan. Saya capek banget." Menolak dan mendebat hanya akan membuang waktu. Tidak bisa dimungkiri saat ini Gisca masih sangat membutuhkan bantuan Barra. Lagi pula ia juga sa