Memegang ponsel sang kakak di tangannya, mata Dyandra tertegun menatap. “Pengacara perceraian?” “Iya, setelah ini kamu akan bercerai dengan Arka, ‘kan? Kamu butuh pengacara terbaik. Dia agak mahal, tapi kerjanya bagus. Highly recomended, kata Bertha,” angguk Drupadi mengingatkan bahwa perjalanan Dyandra masih panjang menuju kebahagiaan. Bayangan Arka melintas, begitu juga segudang kenangan mereka bersama sejak masa kuliah hingga detik ini. Hingga bagaimana tadi malam ia dipeluk dan dikecup. Segala mengubah panggilan mereka menjadi Papa dan Mama. Semua itu .... “Ya, kamu benar. Aku harus mulai berkonsultasi dengan Paula. Mencari tahu apa saja yang dibutuhkan untuk bercerai,” tandas Dyandra membuang semua kenangan itu dari batinnya untuk detik ini. Mengisi pikiran dengan foto-foto Arka

