Arka menatap dirinya yang memakai setelan jas mahal kualitas dari kain terbaik dengan harga puluhan juta. Bermerek Valentino seharga lima puluh jutaan, khusus didatangkan dari luar negeri untuk hari yang istimewa baginya. Senyum kecil disungging di ujung bibir, bukan sebuah senyum lebar memancarkan kebahagiaan. Sesekali melepas napas panjang. Sesekali pula menundukkan kepala, menahan hentakan tak nyaman yang menguar di dalam d**a. Sekitar lima belas menit lagi ia harus keluar dari kamar ganti ini untuk menikahi seorang wanita yang sedang mengandung anaknya. Seorang wanita yang sekian bulan terakhir menghangatkan malam-malam terdingin dan terperih akibat penolakan yang didapat. Ini adalah hari yang bahagia, bukan? Ya, seharusnya ini hari yang bahagia untuk Arka! Seharusnya …. Namun, m

