Tujuh Belas

1679 Words

Yura terbangun dengan mata sembab, sudah cukup siang ketika dia membuka matanya. Semalam tadi dia benar-benar kembali menangis. Dia tak pernah menyangka Rasya sekejam itu mengurungnya begitu saja. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, dia keluar dari kamarnya setelah memakai pakaiannya. Perutnya terasa lapar. Dia melihat Rasya sedang menonton televisi bersama Sonia. Gadis kecil itu tersenyum ke arah Yura, membuat wanita itu tak bisa mengabaikan begitu saja. Yura mengambil air minum dari kulkas, haruskah dia makan sekarang? Ah tadi dia masih kesal dengan Rasya, dia tak mau menyentuh masakan Rasya. Karena itu dia mengambil mie instan dan mulai memasaknya. Harusnya hari senin ini Rasya kerja, namun dia sepertinya menutupi pernikahan itu dengan ketidak hadiran di kantor. Agar para k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD