Sejak tadi, Yura selalu memperhatikan lorong rumah sakit megah yang kini dia lewati. Lorong ini sangat sepi, hanya ada beberapa petugas keamanan berjaga di sudut-sudut saja, tidak seperti rumah sakit kebanyakan yang ramai. Hal itu membuat Yura sedikit merinding, dia memegang lengan Rasya dan berjalan menunduk sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit. “Ada apa?” tanya Rasya sambil terus berjalan. “Sepi banget, masih beroperasi enggak sih lantai ini?” tanya Yura. “Ini lantai khusus VIP tentu sepi,” jawab Rasya. Dia kembali berjalan sambil menatap lurus ke depan. Sebenarnya dia yang meminta, khusus hari ini hanya dirinya yang memeriksakan Yura di lantai rumah sakit ini. Permintaan yang tidak sulit jika dia mengeluarkan uang banyak demi keamanan sang istri. Gerakan dari kelompok ya