bc

Nikah Dadakan dengan Hot Duda

book_age18+
79
FOLLOW
1.1K
READ
contract marriage
family
HE
boss
heir/heiress
blue collar
bxg
single daddy
city
office/work place
lies
addiction
assistant
like
intro-logo
Blurb

Tujuan Sakura Airi pergi ke rumah Raska Dewa adalah untuk bekerja, menjadi babysitter bagi anak Raska bernama Sora. Namun, saat ia baru menginjakkan kaki di rumah duda tampan itu, dirinya justru dipaksa menjadi istri duda tersebut. Raska tak punya pilihan lain sebab ia telah berjanji pada anaknya akan memberinya seorang ibu di hari ulang tahunnya yang ke-5.

Bagaimana kehidupan Sakura selanjutnya? Ketika wanita muda belum pernah menikah harus berperan menjadi ibu bagi anak berusia 5 tahun. Akankah hidupnya menjadi lebih baik, atau sebaliknya?

chap-preview
Free preview
1. Niat Kerja, malah Dinikahi Duda
Wanita itu menarik napas panjang dan mengembuskannya lewat mulut saat baru saja menginjakkan kaki di depan sebuah rumah besar lantai 2 di hadapannya. “Semangat. Semangat Sakura, semua demi kesembuhan ibumu!” Wanita bernama Sakura Airi berseru dalam hati, menyemangati diri sendiri. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja, dan ia tak akan menyiakan kesempatan yang telah temannya berikan. Ia sangat membutuhkan uang sekarang demi biaya rumah sakit sang ibu. Pekerjaan apapun akan dilakoninya termasuk menjadi babysitter meski belum punya pengalaman sebelumnya. Kriet …. Sakura terkejut saat pintu utama rumah besar itu terbuka. Seorang pria berwajah tampan berdiri di ambang pintu membuat Sakura melebarkan mata. Bukan semata karena terpesona, tapi karena pria itu menatap lurus padanya. “Kau.” Sakura tersentak saat bariton tegas pria itu menginterupsi pendengaran. Ia celingak-celinguk melihat apakah ada orang lain di sana, tapi tidak. “A- aku?” tanya Sakura sambil menunjuk wajahnya sendiri. Pria itu mengangguk lalu melangkah ke depan sampai langkahnya terhenti sebelum tangga menuju teras. Sakura menatap pria itu tanpa berkedip, memperhatikan wajah rupawannya yang membuat jantungnya berdebar. Apakah seperti ini wajah pria manhwa di dunia nyata? batinnya. “Ikut aku.” Sakura tersentak. Ia segera tersadar dari tenggelamnya pikiran. Melihat pria itu telah berbalik seakan memberinya isyarat mengikuti di belakangnya, ia pun melangkahkan kakinya yang sedikit gemetar. “Siapa namamu,” ucap pria itu setelah melewati pintu. Pria itu merupakan pemilik rumah dan juga calon majikan Sakura, ia bernama Raska Dewa. “Na- namaku, Sakura Airi.” Langkah pria itu tiba-tiba terhenti. Ia menoleh dan memperhatikan Sakura dari kepala hingga ujung kaki. Melihat dirinya diperhatikan, Sakura segera menundukan kepala. Ia seperti bisa menebak apa isi kepala pria di depannya itu. “Anda … pasti terkejut dengan namaku. Ya, aku sudah terbiasa. Setiap menyebutkan nama, reaksi orang pasti sama. Mungkin karena wajahku tidak cocok dengan nama pemberian orang tuaku,” ujar Sakura disertai senyum kecut. Ia sudah terbiasa, tapi tetap saja tak bisa menyingkirkan senyum kecutnya. Hanya karena namanya Sakura, nama bunga cantik dari negeri sakura, orang-orang menertawakannya. Bahkan saat sekolah, ia kerap dibully hanya karena nama. “Kau kerja mulai hari ini. Dan tugas pertamamu adalah, berpura-pura jadi mama baru untuk anakku.” Deg! Sakura segera mengangkat kepala, menatap Raska yang tak mengubah ekspresi sejak mereka bertatap muka. “A- apa … tapi ….” “Gajimu dua kali lipat. Kau hanya perlu berpura-pura jadi ibu sambung untuk anakku.” Mendengar kata gaji, mata Sakura sedikit membulat. Ia pun seketika menganggukkan kepala tanpa berpikir panjang. Sakura pikir, berpura-pura menjadi ibu sambung sama halnya menjadi babysitter. Bertindak melayani anak majikannya dalam hal apapun seperti ibu pengganti. Akan tetapi, siapa kira dirinya benar-benar menjadi ibu sambung. Setelah Raska memberitahu tugasnya, pria itu menikahinya saat itu juga disaksikan anak Raska bernama Sora juga beberapa orang dari kantor agama. “Yeai! Sora punya mama! Sora punya mama!” Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, berseru senang setelah sahutan kata sah terdengar. Plester demam di jidatnya pun tak menyurutkan antusiasnya hingga melompat-lompat dan segera memeluk Sakura. Sakura hanya bisa ikut tersenyum meski dirinya merasa seperti linglung. Padahal niatnya untuk bekerja, tapi justru dinikahi duda. “Mama, mulai sekarang mama akan tinggal di sini, kan?” tanya bocah lelaki itu bernama Sora Dimitri, putra satu-satunya Raska. Sakura menoleh pada Raska dan mendapat isyarat anggukan darinya. “Uum. Iya, mulai sekarang, mama akan tinggal di sini bersama Sora.” Sora kembali berteriak girang, tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Sudut bibir Raska terangkat, hatinya menghangat melihat senyum dan tawa lebar Sora. Rasanya, baru kali ini dirinya melihat Sora tertawa lepas. Tiba-tiba perhatian Raska tertuju pada Sakura. Meski belum mengenalnya sama sekali, ia pikir bisa memanfaatkan wanita itu. Ia sudah melihat biodata Sakura juga riwayat kehidupannya. Dan ia yakin Sakura tidak akan berani macam-macam. Meski belum tentu menjadi ibu sambung pura-pura yang baik bagi putranya, ia yakin Sakura tidak akan bertindak menjadi ibu tiri yang jahat. Drt … Raska mengambil ponselnya dari saku celana kala benda itu berdering. “Halo. Apa orang yang saya rekomendasikan sudah sampai di rumah anda?” Raska melirik Sakura sekilas lalu menjawab, “Ya. Dia di sini.” “Syukur lah. Saya harap teman saya bisa bekerja sesuai keinginan anda. Selain itu, saya juga berterima kasih karena anda mau memberinya kesempatan. Sekali lagi, terima kasih, Pak Raska.” Raska hanya diam. Orang yang bicara dengannya saat ini adalah bawahannya di kantor. Saat kebetulan dirinya mencari seorang babysitter, bawahannya itu tiba-tiba datang dan merekomendasikan temannya dan dia adalah Sakura. Awalnya Raska ragu, sebab Sakura tidak memiliki pengalaman sebagai pengasuh, dia hanya wanita berusia 23 tahun yang memiliki pengalaman bekerja di restoran juga sebagai penjaga toko untuk membiayai hidup. Raska mengakhiri panggilan dan memasukkan kembali ponselnya ke saku. Di saat yang sama Sora menarik-narik ujung kemejanya. “Papa, Papa, kenapa mama tidak dirias? Mama juga tidak pakai baju pengantin. Papa juga,” celoteh Sora. Ia ingin bertanya sejak awal, saat Raska mengatakan akan menikahi mama barunya, tapi ia tak sempat. “Mama belum sempat dirias karena papa khawatir dengan keadaan Sora. Papa ingin Sora segera sembuh jadi langsung menikahi Mama. Pak penghulu juga sudah datang, jadi tidak bisa menunggu,” ujar Raska memberi penjelasan bagi sang putra pelan-pelan. Sejak beberapa hari lalu Sora mengalami demam, semua itu terjadi karena dirinya telah ingkar janji. Seminggu yang lalu adalah ulang tahun kelima Sora, dan sejak lama Raska menjanjikan seorang ibu untuknya. Akan tetapi, ia melupakan janjinya itu yang membuat Sora kecewa hingga jatuh sakit. Karena itu lah dirinya mencari babysitter yang bisa ia ajak kerjasama. Sora menoleh, menatap penghulu dan para saksi yang tampak berbincang. Ia lalu mengangguk dan kembali pada Sakura. “Meski Mama tidak dirias, Mama tetap cantik,” ucap Sora sambil mengusap wajah Sakura dengan tangan kecilnya. Hati Sakura pun tergetar, baru kali ini dirinya mendapat pujian dari seorang anak kecil hingga ia terharu. Sebenarnya Sakura cantik, hanya saja dirinya tak pernah merawat diri. Daripada menggunakan uang untuk perawatan, dirinya lebih baik menggunakan untuk biaya berobat sang ibu yang mengalami penyait kronis. “Terima kasih. Kau juga sangat manis, a–” Sakura lupa, ia belum tahu nama anak majikannya. Meski majikannya telah menikahinya di bawah tangan, ia tetap menganggapnya sebagai majikan, bukan suami. Ia berpikir pernikahan mereka hanya pura-pura, hanya agar Sora menyaksikan dirinya benar-benar jadi mama barunya. “Sora. Namaku Sora!” seru Sora. Cukup lama kemudian, Sora telah terlelap di kamarnya. Ia tidur tak lama setelah meminum obat. Sakura memandang Sora dalam diam dengan pikiran berkecamuk. Ada banyak pertanyaan di kepala yang ingin ia tanyakan, tapi tak tahu harus bertanya pada siapa. Cklek! Sakura tersentak mendengar suara pintu terbuka. Ia segera bangkit dari duduknya di tepi ranjang Sora dan menunduk saat Raska berjalan ke arahnya. Raska memperhatikan Sora yang tampak pulas. Ia baru saja selesai menyelesaikan urusannya dengan orang yang ikut andil dalam pernikahannya sebelumnya. “Ikut aku,” ucap Raska tiba-tiba kemudian berbalik dan melangkah keluar kamar. Sakura pun menurut, mengekor di belakang Raska seperti busa mengikuti aliran air yang membawanya. “Ini kamarmu,” ucap Raska setelah sampai di depan pintu sebuah kamar yang mana kamar itu berada tak jauh dari kamar Sora. Raska membuka pintu kamar itu lalu masuk ke dalam. Sakura pun mengikuti dan terkejut melihat kamar yang begitu luas. Ia pikir kamar Sora sudah luas, tapi rupanya kamarnya lebih luas. Tapi tunggu, apa Raska yakin dirinya akan tinggal di kamar seluas itu? batinnya. “Ma- maaf, Tuan. Apa Tuan yakin, ini … kamar untukku?” tanya Sakura dengan sesekali melirik Raska yang berdiri di depannya. “Ya. Ini kamarku. Kita berdua akan tidur di sini.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
212.2K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.3K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook